A.Tujuan
Praktikan mampu
melakukan uji kemurnian simplisia.
B.Dasar Teori
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun, kecuali dinyatakan
lain, berupa bahan yang telah dikeringkan (Dirjen
POM, 1979).
Kualitas bahan alami nabati (bahan
simplisia) dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah faktor biologis. Faktor biologis yang dimaksud
adalah pengaruh dari lingkungan biologis tempat tumbuh tanaman bahan simplisia, yaitu interaksi dengan lingkungan, flora dan fauna setempat (Depkes
RI, 1977).
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas bahan alami nabati
antara lain klimatik dan edafik, genetik, lingkungan
yang tercemar, budidaya dan perlakuan pasca panen,
kultur jaringan
sebagai sumber bahan alam (Depkes RI, 1977).
Yang dimaksud bahan organik asing adalah:
- Bagian tanaman atau seluruh tanaman asal simplisia, tertera atau jumlahnya dibatasi dalam uraian atau pemerian dalam monografi yang bersangkutan.
- Hewan asing, utuh atau bagianya, atau zat yang dikeluarkan hewan asing. Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dengan bahan organik asing pada simplisia nabati adalah bahan organik asing yang berasal dari tanaman (Depkes RI, 1977).
Simplisia nabati harus bebas dari serangga,
fragmen hewan atau kotoran hewan;
tidak boleh menyimpang warna dan baunya; tidak
boleh mengandung lendir dan cendawan
atau menunjukkan tanda-tanda pengotoran lain; tidak boleh mengandung
bahan lain yang beracun atau berbahaya. Syarat simplisia hewan juga harus memenuhi
kriteria tersebut. Simplisia pelikan harus bebas
dari pengotoran oleh tanah, batu,
hewan, fragmen hewan dan bahan
asing lainnya (Depkes RI, 1978).
C. Alat dan Bahan
Alat : Bahan:
- Kurs Platina 1. Simplisia 4. Larutan HCL encer
- Mortir 2. Etanol (95%) 5. Aquadest
3. Kloroform
D.Cara Kerja
1. Penetapan Kadar Abu
Zat digerus
dan ditimbang seksama 2-3 g zat
Dimasukkan kedalam
krus platina atau krus silikat
yang telah dipijarkan dan ditara, diratakan
Dipijar perlahan-lahan
hingga arang habis, didinginkan kemudian ditimbang
Sisa dari kertas saring dipijarkan
dalam krus yang sama
Filtrat dimasukkan kedalam
krus, diuapkan, dan dipijarkan hingga bobot tetap
kemudian ditimbang.
2.Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut
Dalam Asam
Abu
yang diperoleh pada penetapan kadar
abu didihkan dengan 25 ml HCl encer selama 5 menit
Bagian yang tidak
larut dalam asam dikumpulkan
Disaring melalui
kertas saring bebas abuDicuci dengan
air panas
Dipisahkan hingga bobot tetap, ditimbang
Kadar
abu yang tidak larut dalam asam
dihitung terhadap bahan yang dikeringkan diudara
3.Penetapan Kadar Abu Yang Larut Dalam
Air
Abu
yang diperoleh pada penetapan kaar abu didihkan dengan
25 ml air selama 5 menit
Bagian yang tidak
larut dikumpulkan
Disaring melelui
krus kaca masir atau kertas
saring bebas debu
Dicuci dengan
air panas
Dipijarkan selama
15 menit pada suhu tidak lebih
dari 4500C hingga
bobot tetap, ditimbang
Perbedaan bobot
sesuai dengan julah abu yang larut
Dihitung kadar abu yang larut dalam air terhadap bahan yang dikeringkan diudara
Serbuk (4/18) dikeringkan
diudara
Dimaserasi selama
24 jam 5 g serbuk dengan
100 ml air kloroform P dengan
labu bersumbat sambil dikocok selama 6 jam pertama dan dibiarkan selama
18 jam
Disaring, 20 ml filtrat
diuapkan hingga kering dalam cawan
dangkal berdasar rata yang telah ditara
Sisa dipanaskan
pada suhu 1050C hingga bobot tetap
Dihitung kadar dalam % sari yang larut dalam air, dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara
5.Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam
Etanol
Serbuk (4/18) dikeringkan
diudara
Dimaserasi selama
24 jam 5,0 g serbuk dengan 100 ml etanol (95%) dengan labu bersumbat
sambil dikocok selama 6 jam pertama dan dibiarkan selama
18 jam
Disaring cepat
dengan menghindarkan penguapan etanol (95%)
20 ml
filtrat diuapkan hingga kering dalam
cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara
Dipanaskan sisa
pada suhu 1050C hingga bobot tetap
Dihitunga kadar dalam % seri yang larut dalam etanol (95%), dihitung terhasap bahan yang dikeringkan diudara
Simplisia ditimbang
antara 25-500 g, diratakan
Bahan organic asing
dipisahkan sesempurna mungkin, ditimbang
Ditetapkan jumahnya
dalam persen terhadap simplisia yang digunakan
7.Penetapan Kadar Air Denga Destilasi Toluen
Sejumlah simplisia
yang setara dengan kandungan air 2-4 ml dimasukkan kedalam labu (10 g serbuk)
Ditambahkan 200 ml toluen dalam labu
dan alat dihubungkan
Toluen dituang
dalam tabung penerima melalui pendingin
Air dihidupkan dan kecepatan destilasi diatur 4 tetes per detik
Kadar
air dihitung dalam %b/v
Daftar Pustaka
Depkes RI, 1977, Materia Medika
Indonesia, Jilid 1, Departemen Kesehatan RI, Jakarta,
PP. 140.
Depkes RI, 1978, Materia Medika
Indonesia, Jilid 2, Departemen Kesehatan RI, Jakarta,
PP. 266.
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia,
Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta,
PP. i-ii.
0 comments "Uji Kemurnian Simplisia", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment