Ular ada yang berbisa / tidak.
Namun pada prakteknya semua ular dianggap berbisa.
Karena untuk mengenali ular perlu
keahlian khusus, jenis ular dan ke khasannya.
Bidang khusus seperti Herpetologi, yang tentang kehidupan (biologi) reptilia dan ampfibia.
Mekanisme Toksisitas Bisa Ular
Tapi yang umum berdasarkan
mekanisme dan target aksi :
Hemotoksin
Neurotoksin
Sitotoksin
Dendrotoksin
α-neurotoksin
Kardiotoksin
Dosis Toksik Bisa Ular
LD50 untuk suatu senyawa (komponen
bisa ular) dapat sangat bervariasi tergantung dari
species, galur, umur, jenis
kelamin dan diet/kondisi setelah memangsa (toksisitas
relatif )
Data tidak benar-benar akurat untuk mengestimasi
seberapa toksik / lethal suatu senyawa
komponen bisa.
Gejala
Penatalaksanaan
a. Terapi Supportif
b. Diagnosa
c. Terapi Antidot
Terapi Supportif
Tujuan : memperbaiki kondisi pasien
dengan menaikan ambang batas KTM
Cara di lapangan :
1.
Amankan korban dari tempat kejadian,
2.
cari pertolongan
3.
lakukan pertolongan pertama sebelum mencapai rumah sakit terdekat.
Teraphi suportif lainnya pada
keadaan tertentu :
§Gangguan
koagulasi berat
:
Berikan Plasma Fresh – Frozen (Anti Venin)
§Perdarahan
: Beri transfusi darah segar atau komponen darah,fibrinogen,Vitamin K,transfusi trombosit.
§Hipotensi
: Beri infuse cairan bersifat kristaloid
§Rabdomiolisis:
Beri cairan dan Natrium bicarbonate
§Monitor
pembengkakan Lokal setiap
jam dengan lllilitan lengan atau anggota badan.
§Gangguan
Neuro toksik :
Beri Neostigmin (Asetil kolinesterase),di awali dengan sulfas atropine.
§Beri
tetanus
profilaksis bila dibutuhkan
§Nyeri
:
Berikan aspirin atau kodein, hindari pemberian obat-obatan narkotik depresan.
Diagnosa
Identifikasi
ular yang menggigit : BERBISA/TIDAK
Beberapa
ular berbisa dapat dikenali melalui ukuran, bentuk, warna, kebiasaan dan suara
yang dikeluarkan saat merasa terancam
Terapi Antidot
Sabu
a. Monovalen
(efektif hanya terhadap bisa dari spesies tertentu)
b. Polyvalen
(efektif terhadap berbagai spesies , atau beberapa spesies yang berbeda)
Dosis awal antibisa yang diberikan secara intravena dapat
diramalkan dengan
menggunakan sistem
penentuan derajat Parrish serta dosis bisa ditambahkan dengan
antibisa tambahan bila terlihat gejala atau tanda abnormal.
Derajat Parrish (Gigitan Ular)
1. Derajat 0
- Tidak ada gejala sistemik setelah 12 jam
- Pembengkakan minimal diameter 1 cm
2. Derajat 1
- Bekas gigitan 2 taring
- Bengkak dengan diameter 1-5 cm
- Tidak ada tanda-tanda sistemik sampai 12 jam
3. Derajat 2
- Sama dengan derajat 1
- Ptechiae, echimosis
- Nyeri hebat dalam 12 jam pertama
4. Derajat 3
- Sama dengan derajat 2
- Syok dan distress pernafasan/ptechiae, echimosis seluruh tubuh
5. Derajat 4
- Sangat cepat memburuk
Pemberian Anti Bisa Ular
Derajat 0-1 : tidak perlu
Derajat 2 : 5 s.d 20 cc (1-2 ampul)
Derajat 3-4 : 40-100 cc (4 sampai 10 cc)
0 comments "PENANGANAN DIGIGIT ULAR", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment