Tata Laksana Terapi Keracunan

Asam umum tatalaksana terapi keracunan
  1. Pendahuluan
  2. Asas utama dan tujuan terapi
  3. Strategi terapi
Pendahuluan
Peristiwa keracunan dapat terjadi dimana saja kapan saja. Bisa dibilang yang namanya keracunan itu tidak kenal tempat, waktu dan sifatnya unpredictable. Keracunan bisa jadi disengaja (bunuh diri, diracuni orang) dan bisa juga sifatnya tidak disengaja (keracunan makanan, keracunan obat). Di awal tahun 2016 juga sempat santer peristiwa Kopi "Maut" Mirna yang diseduh bersama sianida oleh Jessica. Begitu mengerikan bukan akibat dari keracunan cuma karna sianida dalam segelas kopi? Oke lepas dari tragedi itu karna bukan kasus jessica yang akan saya bahas disini. back to the topic!!

Mayoritas peristiwa keracunan yang terjadi melalui rute oral karena makanan, minuman, dan juga obat. Akibat dari keracunan pun berbeda-beda, dilihat dari efek yang ditimbulkan (ringan-fatal), penampakan tanda & gejala, hingga waktu timbul efek dan durasi keracunan. Apa yang membedakan? jawabannya Nasib zat beracun di dalam tubuh.

Asas utama dan tujuan terapi
Proses pemahaman akan nasib zat beracun di dalam tubuh (NZB-DDT) menentukan keberadaan dan keefektifan dari zat beracun. Prinsipnya sama dengan farmakokinetik obat yaitu melihat keberadaan Zat beracun (ZB) apakah dalam posisi Absorbsi, Distribusi, Metabolisme, Eliminasi (ADME)? kemudian melihat keefektifan ZB dalam menimbulkan efek. Hal tersebut menjadi penentu asas utama dimana tatalaksana terapi keracunan haruslah CEPAT dan TEPAT.

Penanganan keracunan haruslah cepat dan tepat, tidak hanya cepat saja tetapi ketepatan pemilihan strategi terapi dipertanyakan. Tentunya asas utama tata laksana terapi keracunan akan membantu meningkatkan tercapainya tujuan terapi:
  1. Memperbaiki kondisi penderita yang keracunan
  2. Membatasi penyebaran ZB
  3. Meningkatkan pengakhiran aksi keracunan
Penanganan yang tepat bergantung pada situasi yang akan membantu membuat pilihan strategi terapi yang dijalankan. Pada umumnya dasar untuk menentukan strategi terapi keracunan bergantung pada :
  1. Perkiraan rentang waktu dari saat masuknya racun
  2. Gejala keracunan yang timbul hingga penderita siap menjalankan terapi
  3. Informasi hasil racun penyebab
Yaa semboyan dari paulo coelho ini perlu kita pegang teguh dalam penatalaksanaan terapi keracunan memang kita akan menangani ZBnya tetapi kondisi pasienlah yang paling utama. Oleh karena itu, tahap paling awal dalam tatalaksana keracunan, harus dilakukan terapi supportif untuk menjaga tanda-tanda vital (TTV) pasien dengan menyelamatkan dan memperbaiki kondisi pasien, setelah itu baru dilakukan penyidikan racun, terapi antidote, dan followup.

0 comments "Tata Laksana Terapi Keracunan", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment